Kamis, 06 Oktober 2011

PARA PENDEKAR JOMBANG

Dulu kita mengenal istilah ''Orang-Orang Gila'' dari Jombang, bukan gila sebenarnya tetapi karena ilmu mereka.Mereka juga layak kita sebut sebagai ''Para Pendekar dari Jombang''; Nurkholis Madjid, KH Abdurrahman Wahid, Emha Ainun Nadjib, Ustadz Abu Baka Ba'asir dan kalau tidak salah Asmuni?Tokoh Srimulat.

Para tokoh itu bahkan menggemparkan Negeri dengan sepak terjang maupun kepopulerannya.Yang saya sendiri meyakini bahwa mereka sangat serius mengajarkan kebaikan.Meskipun ada juga yang memandang negatif sehingga menimbulkan kontroversi.Dan ini biasa.

Kontroversi selalu ada dalam setiap perjalanan sejarah.Apalagi menyangkut pemikiran, aksi, ideologi.Terlebih lagi persoalan agama, yang sensitif itu.Pesan positif maupun hikmah dari setiap kontroversi adalah apabila kita bisa memahami sebagai keanekaragaman dan tidak perlu menimbulkan konflik fisik.Kalau ingin ilmu pengetahuan berkembang maka harus siap dengan segala kontroversialnya.

Untuk Ustadz Ba'asir dan Pak Asmuni saya tidak begitu tahu, hanya sesekali melihat mereka di media massa.Tetapi untuk Cak Nur, Cak Nun dan Gus Dur saya memang sering menggali pemikiran-pemikiran beliau.Baik dari media maupun tulisan-tulisannya.

Cak Nur misalnya, banyak sekali buku-buku tentang keagamaan atau Islam yang oleh beliau diistilahkan ''Islam ke-Indonesiaan'' yang dapat kita baca.Di samping saya juga pernah aktif di HMI, meskipun periodenya sangat jauh dengan Cak Nur.

Begitu juga dengan Gus Dur.Tulisan-tulisannya menggunakan bahasa sederhana namun mempunyai makna yang mendalam.Sangat berpengaruh dalam pengetahuan saya, khususnya dalam memahami Islam.Saya juga sering mengikuti acara ''Kongkow Bareng Gus Dur'' di radio KBR 68H yang disiarkan setiap hari Sabtu.

Khusus untuk beliau berdua, saya atau kami sangat berduka karena mereka tidak dapat lagi kita ikuti di media lagi.Meski begitu pemikiran-pemikiran Cak Nur dan Gus Dur akan terus berjalan lewat karya-karya yang telah ditinggalkan.Cak Nur dan Gus Dur telah pergi meninggalkan kita.

Sekarang tinggal Cak Nun, semoga beliau diberikan umur yang panjang.Melalui majlis ilmu ''Maiyah'', Cak Nun banyak memberikan inspirasi bagi banyak ummat.Cak Nun sendiri tidak ingin dikultuskan, disakralkan karena kita boleh menyerahkan jiwa dan raga hanya kepada Allah dan Rasul Muhammad.Namun ''Maiyah'' yang tersebar di mana-mana adalah sumber ilmu dan informasi akan kebenaran.''Maiyah'' merupakan gerakan kebudayaan dengan semangat kebersamaan di tengah-tengan perbedaan.''Maiyah'' hanya mengajarkan kebenaran, penyerahan diri hanya kepada Allah semata.Di dalam majlis ini kita diajarkan bagaimana hidup yang layak.Gus Mus pernah mengatakan kata ''layak'' atau ''pantas'' dalam istilah arab disebut ''sholeh''.Di dalam ''Maiyah'' kita diajarkan supaya pantas menjadi hamba Allah dan pantas diselamatkan di hari akhir nanti.

Mudah-mudah ''Para Pendekar'' akan muncul lagi untuk generasi selanjutnya, tidak cukup hanya di sini.Ummat Islam butuh mereka......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar