Rabu, 12 Januari 2011

MENGAPA MENULIS?

Bagi sebagian orang, menulis merupakan ungkapan yang tidak terwakili oleh bahasa verbal.Dengan menulis, kita juga dapat menuangkan apa yang ada di dalam pikiran secara lebih sistematis, setidaknya bila dibandingkan dengan bahasa verbal.

Di kalangan jurnalis, menulis dapat bermakna penggambaran fakta yang diserap oleh kognisi kemudian di sampaikan kepada publik dengan dukungan data yang diperoleh.Maka dari itu, seorang jurnalis tidak dibenarkan beropini ketika menulis berita, guna menghindari penilaian secara subyektif.Karena, dengan beropini, seorang jurnalis bisa dianggap memihak dan tentu saja tidak sesuai dengan kode etiknya.Tulisan yang memihak akan ke luar jalur, atau tidak memenuhi salah satu syarat berita, yakni '' Cover Both Sides ''.

Tulisan yang telah dipublikasikan di media, sebenarnya sarat dengan peraturan-peraturan yang tertuang di dalam Undang-Undang ITE.Apabila tidak berhati-hati dalam menulis, para penulis atau jurnalis akan terperangkap dengan karya ciptanya sendiri.Isi yang bermasalah misalnya, berisi fitnah, pembunuhan karakter, atau pencemaran nama baik seseorang.

Meski tampak sederhana, namun tulisan yang telah mendapatkan publikasi harus memperhatikan nilai-nilai moral di mata masyarakat.Kejujuran mengenai fakta menjadi amat penting, guna menghindarkan diri dari jerat UU ITE.

Telah banyak kasus yang terjadi, akibat komentar atau tulisan di media, justru menjadi blunder bagi sang penulis.

Tetapi, hendaknya kreativitas kita juga jangan sampai terhambat oleh aturan-aturan tadi.Dengan prinsip moral dan tujuan baik, menulis dapat menjadi sarana menyampaikan sebuah kejujuran, baik fakta maupun idealita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar